Hidup ini Kompetisi


        Ya gimana ya? Memang benar, semua orang berbeda-beda, sangat tidak cocok apabila kita dibanding-bandingkan, apalagi kalau perbandingan itu dalam hal yang sangat tidak kita sukai, hal yang sangat kita tidak bisa, tidak adil bukan? 

“Namun, mau bagaimana lagi, hidup ini adalah kompetisi.”

Tapi kawan, memang benar hidup ini layaknya kompetisi. Namun perlu diingat! Bahwasanya, kompetisi itu bukan hanya dalam satu bidang. Di dalam kehidupan ini, banyak sekali opsi pertandingan. Mungkin, bisa kalian samakan dalam lomba Agustusan atau semacamnya. Oke lah, kita kalah dalam pertandingan balap karung, tapi kita melawan balik di pertandingan makan krupuk, atau yang lainnya.

Nah, di dalam film Spider-Man: No Way Home, salah satu scene epic nan keren di sana adalah pertengkaran yang terjadi antara Dr. Stephen Strange a.k.a Dr. Strange, sang wizard nomer satu dalam universe Avengers dengan Peter Parker a.k.a Spider-Man. Dr. Strange saat itu tidak terima dengan kelakuan Spidey yang naif, yang hendak menolong musuh musuh Spider-Man dari universe lain yang ternyata memiliki kelainan. 

Villain Spider-Man yang memiliki kelainan

Seperti Norman Osborn yang menjadi Green Goblin karena Goblin Formula yang membuatnya mengalami masalah kejiwaan, Doctor Otto Octavius yang menjadi Dr. Octopus karena tentakel mesin yang mempengaruhi pikirannya, Flint Marko yang menjadi SandMan karena terjatuh ke dalam pusaran pasir tidak biasa hingga pasir yang terkena radiasi reaktor eksperimental itu masuk ke dalam tubuhnya, ada juga Dr. Curtis Connors yang menjadi Lizard karena serum yang ia buat sendiri, terakhir ada Maxwell Dillon yang menjadi Electro karena terjatuh ke dalam kolam belut listrik. Semua karakter itu menjadi villain karena keadaan, bukan karena kemauan. Ditambah, tiga dari mereka akan mati.


        Nah, karena alasan itulah, Peter tidak setuju ketika Dr. Strange ingin mengembalikan para penjahat itu begitu saja. Akhirnya, Peter yang ingin menolong ketidaknormalan orang orang dari universe lain itu merebut mantra yang menjadi poin penting cerita Spider-Man No Way Home. Dr. Strange tidak terima, ia pun mengurung Peter ke dalam dunia cermin, dunia yang bisa ia atur seenaknya. Spider-Man sempat kewalahan di dalam dunia cermin. Namun, tak bertahan lama, ia menemukan rumus geometri di sana. Lantas, mengamalkannya. Alhasil, 
        “Hey Strange, kau tahu apa yang lebih hebat dari Sihir? Matematika.” Ujar Peter setelah berhasil menjerat Dr. Strange.

Nah, mungkin seperti itulah kehidupan, macam pertarungan Dr. Strange dengan Spider-Man. Spider-Man memang kalah dengan Dr. Strange dalam masalah sihir, benar benar kalah telak. Namun, ia bisa meng-counter Wizard nomer satu itu dengan rumus Geometri luar biasa miliknya.

Ilustrator : K-San
Hidup kadang di atas 
kadang bisa di bawah


 

 

 


Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama